logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSelamatkan Teluk-teluk...
Iklan

Selamatkan Teluk-teluk Nusantara

Perkembangan sejumlah ibu kota provinsi di kawasan timur Indonesia membuat teluk sebagai bentang alam tempat tumbuhnya kota-kota itu rusak parah.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MZNezpqpumEW-9hWXcXRUteN6_k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F7b5b76a8-8217-4561-b4d9-b3c0ad37c8be_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Aliran Sungai Wanggu yang bermuara di Teluk Kendari membawa sedimentasi masif seperti terlihat pada Jumat (26/3/2021), di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sedimentasi dan reklamasi selama beberapa dekade terakhir membuat wilayah teluk seluas 900 hektar ini kritis.

Penelusuran tim Kompas sejak akhir Maret hingga pertengahan April 2021 mengungkap fakta kerusakan teluk-teluk tersebut akibat sedimentasi, timbunan sampah, hingga reklamasi. Kerusakan teluk itu berdampak terhadap terganggunya aktivitas nelayan, pelayaran, hingga penanganan bencana.

Teluk-teluk dengan kondisi memprihatinkan itu meliputi Teluk Kendari di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Teluk Palu di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Teluk Manado di Kota Manado, Sulawesi Utara, Teluk Ambon di Kota Ambon, Maluku, serta Teluk Youtefa dan Teluk Yos Sudarso (Humboldt) di Kota Jayapura, Papua.

Editor:
adiprinantyo
Bagikan