logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊVaksin Konvensional dan Vaksin...
Iklan

Vaksin Konvensional dan Vaksin Dendritik untuk Covid-19

Untuk perspektif jangka panjang, inovasi pembuatan vaksin berbasis sel dendritik perlu diberi ruang dan peluang tanpa mengurangi kaidah-kaidah ilmiah yang obyektif.

Oleh
SAMPURNO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FARkOtuSobeL7col0NYchw2nvwk=/1024x610/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210325-Opini-6_Benahi-Program-Vaksinasi_1616681136.jpg

Dalam beberapa bulan terakhir ini Indonesia mengimpor vaksin untuk Covid-19 dari beberapa negara dalam jumlah yang besar. Vaksin Covid-19 yang telah dan sedang dalam proses evaluasi untuk masuk ke Indonesia adalah Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Sputnic V.

Semua vaksin tersebut diimpor dalam bentuk finish product (produk jadi), kecuali sebagian vaksin Sinovac yang bulk-nya diimpor dari China kemudian diproduksi dan dikemas oleh PT (Persero) Bio Farma. Penelitian dan uji klinis semua vaksin tersebut dilakukan di negara pembuatnya.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan