logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMetafora Burung Garuda Istana ...
Iklan

Metafora Burung Garuda Istana Negara

Nyoman Nuarta hadir sebagai seniman multitalenta, sebagaimana Lempad dan Tugur. Mendapat pendidikan seni modern di ITB, Nuarta tidak hanya berkarya atas dasar rasa estetis belaka, tetapi juga sains dan teknologi.

Oleh
Putu Fajar Arcana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VEb4jN0NSW2namTseYHTSg1ybII=/1024x1167/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FCAN_1565170607-e1583251049886.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, Wartawan Senior Kompas

Nyoman Nuarta tak bisa lepas dari sosok penting I Gusti Nyoman Lempad (1862-1978) dan Ida Bagus Tugur (1926-2020). Kedua pendahulunya itu adalah para seniman sejati dengan karya-karya ikonik berupa patung, lukisan, dan bangunan.

Lempad dan Tugur lebih dikenal sebagai seorang undagi (seniman) ketimbang seorang arsitek. Secara kebetulan, keduanya tidak memiliki pendidikan formal kearsitekturan. Jika Tugur seorang guru seni rupa dan dosen luar biasa arsitektur di Universitas Udayana, Lempad hanyalah seorang pengabdi Tuhan yang buta huruf.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan