logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKepemimpinan dalam Kearifan...
Iklan

Kepemimpinan dalam Kearifan Masa Lalu

Para presiden Republik Indonesia selalu menggunakan unsur budaya untuk memperkuat kepribadian bangsa. Jalan kebudayaan sebagai pembentuk karakter bangsa merupakan bagian ajaran Soekarno, yang disebut Trisakti.

Oleh
Tri Agung Kristanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LL9DTgn2vevDgUA4Fzg0P-2GUbg=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FWhatsApp-Image-2020-06-08-at-12.22.33_1591606530-150x150.jpeg
DOKUMENTASI PRIBADI

Tri Agung Kristanto, Wartawan Senior Kompas

Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang. (Ir Soekarno (1901-1970), Proklamator dan Presiden I Republik Indonesia)

Soekarno merupakan salah satu presiden di negeri ini yang mempunyai perhatian tinggi pada seni dan budaya, khususnya budaya Jawa, dan lebih khusus lagi wayang dan seni rupa. Namun, bukan berarti Soekarno mengabaikan seni-budaya daerah lain. Ia juga mengembangkan seni-budaya daerah yang lain di Nusantara pada masa pemerintahannya. Bahkan, dia berkesempatan terlibat langsung dalam pengembangan seni-budaya daerah, selain di Jawa, sebab pernah dibuang, seperti di Bengkulu dan Ende, Nusa Tenggara Timur.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan