Kontraterorisme Berbasis Jender
Semestinya kebijakan kontraterorisme seperti analisis ketimpangan struktur sosial yang mencakup budaya patriarki, kemiskinan, rendahnya akses pendidikan dan diskriminasi pada perempuan melibatkan partisipasi perempuan.
Ibarat api dilawan dengan api. Ketika mempertimbangkan formulasi kebijakan kontraterorisme oleh negara menghadapi teror saat ini, warna kekerasan terasa begitu tebal dan mengedepan.
Akibatnya, berbagai kalangan yang termarjinalkan seperti subyek perempuan dan anak dalam lingkaran teror kian berada pada posisi rentan termanipulasi oleh aktivitas teror yang bersumber dari ekspresi kuasa patriarki. Pada titik inilah perspektif jender yang peduli subyek terpinggirkan perlu ditampilkan sebagai narasi utama dalam pendekatan kontraterorisme.