Iklan
Umbu Landu Paranggi, Puisi Paling Surga di Dunia Ini
Sejak memilih hidup sebagai penyair, Umbu menjadikan puisi jalan keimanan, laku hidup yang menjadikannya ”raja” sekaligus ”budak” dari kata-kata. Ia memperlakukan ”kata” sebagai kerikil dan menggosoknya hingga berkilau.
Sejak Selasa (6/4/2021) dini hari, langit Denpasar muram. Pagi hari bahkan gerimis menitik di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai. Ada tanda-tanda akan turun hujan. Aku tergiang-ngiang rekaman percakapan penyair Warih Wisatsana dengan mahaguru para penyair, Umbu Landu Paranggi.
”Halo, Bung…,” sapa Warih dari seberang telepon.