logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPeta Perempuan dalam Terorisme
Iklan

Peta Perempuan dalam Terorisme

Melihat beberapa kasus terakhir sejak 2019, kasus Sibolga, Jolo, Surabaya, Makassar, dan terakhir di Mabes Polri Jakarta menunjukkan semakin intensnya keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme.

Oleh
LIES MARCOES
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hrwq5wc6mc8EtmKeetJZISzicMg=/1024x766/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FWhatsApp-Image-2021-03-28-at-12.12.38_1616909649.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Kapolda Irjen Merdysam memberi keterangan kepada wartawan terkait dengan ledakan diduga bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021)

Sejak awal 2011, pakar terorisme, Sidney Jones, telah mengingatkan pentingnya mewaspadai potensi keterlibatan perempuan dalam aksi teror. Sampai saat ini kita masih menanti analisis para ahli terorisme untuk mengoperasionalkan analisis jender dalam membaca fenomena itu.

Dengan cara itu, diharapkan analisisnya tak akan terjerembab ke dikotomi klasik: lelaki tertarik jihad karena bisa meningkatkan adrenalin maskulinitasnya, perempuan ikut-ikutan jihad karena naif dan kebawa-bawa tanpa agenda.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan