Refleksi Pandemi
Cinta Tuhan Saat Pandemi
Pandemi ini sepenuhnya akibat dari perbuatan ceroboh manusia terhadap alam. Bisa jadi kita tak mengasihi Tuhan karena kita mengeksploitasi alam ciptaan-Nya secara berlebih.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F8a3cb4dd-ff11-4917-b8dc-34b614a4eed9_jpg.jpg)
Keluarga memasang hiasan dari besi bertuliskan ”my love” di sebuah pusara di lahan khusus korban Covid-19 di TPU Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/1/2020).
Pandemi Covid 19 memang menghadirkan banyak kejutan. Teman saya, usia sekitar 60 tahun, Senin pagi masih bercanda di grup Whatsapp (WA) alumni. Sorenya tersiar kabar positif Covid 19. Harus diisolasi di rumah sakit. Namun, Rabu siang anaknya mengirim kabar di grup WA bahwa ayahanda telah berpulang.
Kabar yang membuat trenyuh, ”Saya hanya bisa menangis dari kejauhan melepas ayah. Tak percaya Tuhan memberi cobaan ini. Kami mengasihi Tuhan, tetapi kenapa Tuhan tidak menunjukkan rasa kasih-Nya kepada kami?”