logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKrisis Pengangguran Usia Muda ...
Iklan

Krisis Pengangguran Usia Muda di Indonesia

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab meningkatnya penganggur umur muda di Indonesia. Data BPS menunjukkan peningkatan penganggur muda sebesar 2 persen di Indonesia antara tahun 2019 dan 2020 (Sakernas).

Oleh
ASTRID AYU BESTARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/A2cTDr9VrVu5_HEFVEWRw_Ss0dc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F087f283f-d4e8-47fd-a2a3-14aa2e13a30e_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pekerja proyek properti berbelanja di pedagang kaki lima di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020). Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia terdisrupsi akibat pandemi Covid-19. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat 29,12 juta orang terdampak Covid-19 dengan rincian 5,09 juta orang menjadi pengangguran dan 24,03 juta orang mengalami pengurangan jam kerja atau bekerja lebih pendek dari waktu seharusnya.

Bank Dunia memperkirakan, untuk satu dekade ke depan, satu miliar penduduk muda akan mencoba memasuki pasar tenaga kerja, tetapi kurang dari setengah dari mereka yang akan mendapatkan pekerjaan formal.

Hal ini menyebabkan mayoritas penduduk usia muda, terutama yang berasal dari kelompok minoritas dan terpinggirkan, akan menganggur.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan