Keledai Dungu Memanggul Beban
”Aku menikah lagi,” katanya. ”Dengan siapa?” tanyaku. ”Seorang teman yang sudah beristri,” jawabnya. Ia seperti sengaja menjatuhkan diri pada lubang yang sama, menjadi istri kedua dari suami kedua. Apa yang kau cari?
Pepatah tua berbunyi, hanya keledai yang jatuh dua kali ke lubang yang sama! Keledai distigma sebagai hewan dungu oleh pemikir Yunani Kuno, Homer dan Aesop, karena sifat-sifatnya yang dianggap bodoh, budak, tetapi keras kepala.
Di masa sebelum Masehi, untuk menggerakkan seekor keledai, seorang majikan harus memancingnya dengan wortel. Karena naluri makannya yang banyaklah, seekor keledai akan mengejar wortel yang digantungkan di dekat mulutnya. Ia tidak pernah berpikir bahwa wortel hanya siasat majikannya agar segera bergerak memanggul beban di punggungnya.