logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSetelah Pertemuan China-AS di ...
Iklan

Setelah Pertemuan China-AS di Alaska

Pertemuan di Alaska krusial. Dunia, termasuk Indonesia, patut merasa gembira karena dua negara besar itu menyadari pentingnya membangun komunikasi strategis. Namun, kita harus menyadari pula, kompetisi terus terjadi.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TUFLbkyQR6cSzvQGnjsUC8b0HZE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FUS-CHINA-DIPLOMACY-STABILITY_95152118_1616129713.jpg
FREDERIC J. BROWN/POOL/AFP

Direktur Kebijakan Luar Negeri Politbiro Partai Komunis China Yang Jiechi (ketiga dari kiri) dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kedua dari kiri) dalam pertemuan Amerika Serikat-China di Alaska, 18 Maret 2021.

Pertemuan pejabat tinggi Amerika Serikat dan China di Alaska telah berakhir. Hampir tidak ada yang berubah. Kedua negara tetap akan bersaing keras di berbagai bidang.

Dalam pertemuan yang dihadiri Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menlu China Wang Yi itu, kedua negara memang berpandangan sama dalam isu perubahan iklim, yakni mereka perlu bekerja sama untuk mengatasinya. Namun, hal itu tak mengubah postur persaingan keduanya. Ada kompetisi yang akan tetap terjadi di antara mereka dan terus memanas pada masa-masa mendatang.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan