Jeritan Kematian Kala Pandemi
Di negeri ini, pandemi juga telah mendekatkan kita pada kematian. Politik kita pun dibuat bingung dalam menghadapi kematian itu. Sayangnya, politik kita seakan menutup telinga terhadap jeritannya.
Di masa pandemi Covid-19, statistik amat berbicara. Kita suka membaca angka-angka. Tanpa kita sadari, kita terjebak pada cara membaca, yang membuat kita memahami Covid-19 itu seakan hanyalah naik turunnya kasus saja. Misalnya, data 15 Maret 2021, total kasus Covid-19 di dunia sebanyak 120.399.288, sembuh 96.944.566, meninggal 2.664.622. Di Indonesia, positif Covid-19 menembus angka 1.425.044, sembuh 1.249.947, dan meninggal 38.573.
Kita khawatir, bila angka itu naik. Dan terhibur, bila turun. Namun, benarkah bila kekhawatiran dan keterhiburan kita hanya kita gantungkan pada naik turunnya angka? Kita lupa bahwa kematian 2.664.622 di dunia dan 38.573 di Indonesia bukan sekadar angka, melainkan juga nyawa. Memang di balik sejumlah angka itu sesungguhnya ada rasa kesedihan, kehilangan, dan kekecewaan.