logo Kompas.id
OpiniGinjal, Covid-19, dan Sel...
Iklan

Penyakit Katastropik

Ginjal, Covid-19, dan Sel Punca

Penyakit ginjal mengancam jiwa dan membutuhkan biaya mahal untuk perawatan. Ada banyak penyebabnya. Terbaru, Covid-19 bisa memicu gagal ginjal akut. Penggantian sel ginjal dengan terapi sel punca masih dalam penelitian.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/mNq7n9eV2pSHf_yM32mhI6vtzy4=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F2020325iam-ATIKA_1585146814-720x720_1585899015.jpg
DRAWING/ILHAM KHOIRI

Atika Walujani Moedjiono, wartawan Kompas

Penyakit ginjal merupakan penyakit katastropik, yakni mengancam jiwa dan membutuhkan biaya mahal untuk perawatan. Masalahnya, pada tahap awal gangguan ginjal tidak menunjukkan gejala yang jelas. Gejala baru tampak ketika penyakit berada di stadium lanjut alias gagal ginjal sehingga membutuhkan cuci darah rutin seumur hidup atau transplantasi ginjal.

Studi Global Burden of Disease 2017 menunjukkan, pada tahun itu prevalensi penyakit ginjal kronis (PGK) adalah 9,1 persen pada penduduk dunia (697,5 juta kasus). PGK mengakibatkan 1,2 juta kematian pada 2017 dan merupakan penyebab kematian ke-12 di dunia. Prevalensi PGK di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, sebesar 3,8 persen.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Ginjal, Covid-19, dan Sel Punca".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan