logo Kompas.id
Opini”Fair Play” Jadi yang Terutama
Iklan

TAJUK RENCANA

”Fair Play” Jadi yang Terutama

Kontroversi yang menyertai kasus pecatur berakun ”Dewa_Kipas” di dunia catur daring menegaskan kembali pentingnya ”fair play” dan sportivitas dalam olahraga.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/_FmNOBD2t01kW35MtS1EHJfn_EE=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fad248c8f-2dea-46e3-b1aa-b7f4f492e539_jpeg.jpg
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Grafik permainan Dewa_Kipas di Chess.com yang konsisten di puncak dengan akurasi tinggi pada periode 11 Februari-21 Februari. Grafik permainan Dewa_Kipas itu diulas dalam konferensi pers mengenai Edukasi Catur Daring dan Problematikanya dari Kasus Dewa_Kipas , Jumat (12/3/2021).

Selama dua pekan terakhir, dunia catur dalam jaringan (daring) diriuhkan dengan kasus terkait pecatur asal Indonesia yang menggunakan nama akun ”Dewa_Kipas”. Kontroversi dimulai saat Dewa_Kipas mengalahkan pecatur Amerika Serikat, Master Internasional (IM) Levy Rozman, yang menggunakan nama GothamChess dalam laga catur cepat 10 menit di aplikasi Chess.com pada 2 Maret 2021.

Laga ini berbuntut panjang. Chess.com kemudian memblokir akun Dewa_Kipas karena menilai Dewa_Kipas melanggar fair play. Pengelola aplikasi catur daring itu menyebut gerakan permainan Dewa_Kipas tidak alami, seperti umumnya dilakukan pecatur yang memiliki emosi.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "”Fair Play” Jadi yang Terutama".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan