logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPudarnya Peran Intelektual...
Iklan

Pudarnya Peran Intelektual Pembela Masyarakat

Saat ini sedang terjadi perubahan orientasi perguruan tinggi dan kalangan intelektual yang lebih mengejar karier birokrasi atau kekuasaan. Peran kepublikan intelektual dalam menumbuhkan kesadaran kritis terasa hilang.

Oleh
AIRLANGGA PRIBADI KUSMAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3VAPqJcr2rA-jTmW7A8_2hsCaNc=/1024x1263/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210228-Opini-7_1614517586.jpg

Mendiskusikan peran sosial intelektual di Indonesia pasca-otoritarianisme ibarat menceritakan kisah tragedi tak berkesudahan. Disebut tragedi, karena dalam kisah peran sosial intelektual, kita menyaksikan gambaran pahit ketundukan pengetahuan berhadapan dengan tebalnya dinding kekuasaan dan ketidakberdayaan ilmu jadi suluh bagi pemenuhan kebaikan publik. Apalagi semua itu bermula dari harapan tumbuh berseminya budaya demokrasi dan suara kritis di masyarakat sipil.

Salah satu rumah terpenting bagi kalangan intelektual adalah universitas. Saat ini tendensi utama aktivitas keseharian kalangan cendekia di kampus terbagi atas dua hal. Pertama, menyelami karier birokratik dan membantu memperkuat kuasa negara dengan menghubungkan diri dalam lingkaran politik di dalamnya.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan