logo Kompas.id
›
Opini›Defragmentasi Pendidikan...
Iklan

Pendidikan Vokasi

Defragmentasi Pendidikan Vokasi Indonesia

Potensi pendidikan vokasi di Indonesia sangat besar untuk bisa membawa bangsa ini dari negara berkembang menuju negara yang maju dan kuat. Vokasi menjadi jembatan untuk mempercepat pembangunan nasional.

Oleh
WIKAN SAKARINTO
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/C2_4uUnLwdv2Qx7VfgNOpWVL0h0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181101_POLITEKNIK_E_web_1541079708.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmaier (kedua dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (keempat dari kiri) mengunjungi Politeknik Manufaktur Astra di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018). Kunjungan ini bermaksud untuk melihat langsung hasil kerja sama Indonesia dan Jerman melalui Perkumpulan Ekonomi Indonesia Jerman (EKONID) di bidang pendidikan vokasi.

Istilah vokasi rasa-rasanya belum memiliki nama sepopuler jalur pendidikan lain di telinga masyarakat secara umum, seperti pendidikan akademis dan pendidikan profesi. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan keahlian atau keterampilan terapan tertentu.

Sejak dahulu hingga kini, pendidikan vokasi erat dikaitkan dalam penyelenggaraannya agar memiliki kedekatan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan konsep link and match atau taut-suai.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Defragmentasi Pendidikan Vokasi Indonesia".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...