logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMengapa Media Sosial Berbasis ...
Iklan

Mengapa Media Sosial Berbasis Suara Menjadi Tren?

Kemunculan Clubhouse menjadi fenomena. Mengapa tren obrolan berbasis suara meningkat? Bagaimana model bisnis yang dikembangkan oleh mereka yang membangun platform itu?

Oleh
Andreas Maryoto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9qXnymxV2CJI7KBB7h0zfQAGjHw=/1024x1215/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190111IAM-Andreas-Maryoto_1547209674.jpg
Kompas

Andreas Maryoto, wartawan senior Kompas

Clubhouse sejak pekan lalu mengharubiru para penggemar media sosial. Pengguna langsung bikin berbagai grup yang menjadi ruang untuk mengobrol. Benar-benar mengobrol dengan suara. Kita kemudian bertanya, mengapa tren obrolan berbasis suara meningkat? Bagaimana model bisnis yang dikembangkan oleh mereka yang membangun platform itu?

Tren penggunaan suara yang menggantikan teks sebenarnya sudah lama terjadi dan bukan muncul tahun ini saja. Pada 2018, sejumlah pengamat telah menyebutkan perubahan kebiasaan orang dari menyampaikan pesan lewat teks menjadi pesan lewat suara.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan