logo Kompas.id
›
Opini›Prospek Pertumbuhan 2021
Iklan

Prospek Pertumbuhan 2021

Dengan masih terpuruknya sektor transportasi, perdagangan, hotel dan restoran yang mempunyai porsi sekitar 20 persen dari PDB, tampaknya pola pemulihan ekonomi di 2021 akan berbeda dari krisis ekonomi sebelumnya.

Oleh
ARI KUNCORO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Orku4yIUjI9-T6CljThMipFcno8=/1024x589/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F22e1b863-5ae4-4018-881e-5a4cb2413188_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Suasana di salah satu lantai di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2021). Kelesuan sektor perekonomian akibat pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun diharapkan dapat segera berangsur pulih. Keberhasilan vaksinasi nasional tidak hanya akan berdampak pada penanganan pandemi Covid-19 saja, tetapi juga akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.

Kasus merebaknya demonstrasi dan kerusuhan di beberapa negara Eropa seperti Belanda dan Denmark—yang termasuk mempunyai tingkat kemakmuran dan indeks kebahagiaan happiness tertinggi di dunia—menentang karantina wilayah, merupakan pelajaran bagi negara-negara lain. Fakta menunjukkan, di negara-negara maju pun banyak masyarakat yang hidup dari bisnis skala kecil yang mengandalkan mobilitas.

Hal ini menjelaskan mengapa tidak semua negara Eropa, misalnya Perancis, bergegas untuk memberlakukan karantina wilayah yang kedua guna mencegah merebaknya varian baru Covid-19 yang diduga lebih menular.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan