logo Kompas.id
›
Opini›SARS-CoV-2 Bertahan Lama pada ...
Iklan

Pandemi

SARS-CoV-2 Bertahan Lama pada Jenazah

Menyentuh jenazah orang yang meninggal karena Covid-19 cukup berbahaya. Penelitian menunjukkan, masih terjadi replikasi virus di saluran pernapasan atas setidaknya hingga 35 jam setelah kematian.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/mNq7n9eV2pSHf_yM32mhI6vtzy4=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F2020325iam-ATIKA_1585146814-720x720_1585899015.jpg
DRAWING/ILHAM KHOIRI

Atika Walujani Moedjiono, wartawan Kompas

Tak hanya di awal pandemi, saat ini pun masih ada jenazah korban Covid-19 yang dibawa pulang paksa oleh keluarganya. Tindakan itu bisa dibilang sangat berbahaya.

Sebagaimana diketahui, transmisi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat terjadi melalui penularan langsung, dari percikan cairan tubuh orang yang terinfeksi baik batuk, bersin, maupun air liur yang tepercik saat berbicara. Selain itu, lewat penularan tak langsung, ketika percikan cairan tubuh yang mengandung virus menempel pada benda, seperti meja, kursi, pegangan pintu, selusur tangga, eskalator, dan benda-benda lain, terpegang. Tangan kemudian menggosok mata atau hidung serta memegang makanan sehingga virus masuk tubuh.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "SARS-CoV-2 pada Jenazah".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...