Etika Tao
Etika Tao dan Keseimbangan Alam
Pola hubungan manusia dan alam, dalam Tao harus dilandasi dengan keharmonisan. Alam seharusnya dilihat sebagai "ibu" yang hadir, mengandung, merawat, melahirkan, serta membesarkan manusia.

Indeks kerusakan lingkungan per tahun selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), laju deforestasi di Indonesia periode 2006-2009 mencapai angka 0,83 juta ha per tahun. Menurut data (KLHK), luas lahan kritis pada 2016 sekitar 24,30 juta ha (Kompas, 20 Maret 2017).
Tendensi merusak alam adalah suatu warisan yang dikelola atas nama pengetahuan dan kemajuan. Corak berpikir seperti ini, sejatinya ditengarai oleh semangat modernitas. Semangat ini menunjuk pada sesuatu yang baru, yang berbeda, yang cenderung mensubordinasi yang tradisional.