logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDari Deradikalisasi ke...
Iklan

Dari Deradikalisasi ke Moderasi

Dalam konteks keindonesiaan, moderasi beragama penting sebagai pendekatan untuk melawan radikalisme sekaligus mengajak kelompok-kelompok keagamaan berkarakter radikal bergerak ke posisi tengah.

Oleh
BIYANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3ULBrdyi9qEoqClqy_Vc3Tnvajo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F94f7e528-1d01-4c13-8794-0bb9e4f26f2c_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo didampingi Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono (kiri), Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu\'ti dan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas (kanan) memberikan keterangan terkait kunjungannya ke Kantor PP Muhammadiyah di kawasang Menteng, Jakarta, Jumat (29/1/2021). Saat bersilaturahmi ke Kantor PP Muhammadiyah, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan mendapat sejumlah masukan terkait peran Polri dalam menjaga kamtibmas agar lebih humanis dan persuasif, terutama dalam mengatasi masalah radikalisme.

Tatkala bersilaturahmi ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (29/1/2021), Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyampaikan komitmennya untuk mengubah pendekatan dalam penanganan radikalisme.

Ditegaskan Kapolri, kepolisian akan menggunakan pendekatan moderasi dalam pencegahan dan penanggulangan intoleransi, ekstremisme, dan terorisme. Komitmen Kapolri penting untuk dinantikan realisasinya karena sejauh ini kepolisian masih menggunakan program deradikalisasi dalam penanganan radikalisme.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan