logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMasalah Pangan Makin Pelik
Iklan

Masalah Pangan Makin Pelik

Kita harus memastikan keterandalan data. Sejak lama data produksi dan konsumsi pangan memiliki masalah yang tak kecil. Angka produksi yang tersedia membutuhkan pengamatan mendalam seperti perilaku petani dalam menanam.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RXwAzODeA5IAxHyn4_tf_Cxsa9c=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F2f4169cc-9b0e-41d0-8183-6ba71c10f8f7_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Di tengah hamparan sawah, petani menggerakkan alat pengusir burung di Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (4/2/2021).

Sejak akhir tahun lalu, harian ini telah memperingatkan soal anomali harga beras. Pertengahan tahun lalu, harga gabah di tingkat petani naik terus.

Namun, di pasar, harga beras malah turun. Persoalan ini sebagian terjawab. Bantuan pangan nontunai bagi kelompok rentan yang diperluas disebut sebagai salah satu penyebab harga beras cenderung turun. Meski demikian, penjelasan ini belum menjawab keseluruhan masalah karena harga beras di tingkat petani dan pasar biasanya mempunyai hubungan linier. Saat harga di pasar turun, harga di tingkat petani akan turun atau sebaliknya.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan