logo Kompas.id
›
Opini›Jalan Terjal Rakyat Myanmar
Iklan

Jalan Terjal Rakyat Myanmar

Perkembangan terakhir di Myanmar memperlihatkan tidak mudah bagi negara itu untuk menjalankan demokrasi. Pemilu yang menjadi alat bagi rakyat untuk menentukan pilihan bisa diabaikan begitu saja.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x3hknWPVLDcmFoq2mAK2GINm31o=/1024x653/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F3411fa30-8479-41b6-a4b2-130f77f2e3ed_jpg.jpg
STR/AFP

Tentara berjaga dan memblokade jalan menuju Parlemen Myanmar di Naypyidaw, Myanmar, Selasa (2/1/2021).

Pengambilalihan kekuasaan politik di Myanmar oleh militer menunjukkan betapa rapuhnya bangunan demokrasi di negara tersebut.

Rasanya sudah lama dunia tidak mendengar kabar mengenai kekuatan angkatan bersenjata mengambil alih kekuasaan politik di sebuah negara. Peristiwa pada Senin (1/2/2021) di Myanmar—ketika tentara menahan Presiden Win Myint, Penasihat Negara (State Counselor) Aung San Suu Kyi, dan politisi lainnya—sangat mengejutkan.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan