logo Kompas.id
OpiniPesan Seorang Jenderal...
Iklan

Pesan Seorang Jenderal Purnawirawan

Potret buram ini dikonfirmasi rilis Transparency International Indonesia yang menunjukkan indeks persepsi korupsi Indonesia 2020 merosot. IPK Indonesia berada di skor 37 dan berada di peringkat ke-102 dari 180 negara.

Oleh
Budiman Tanuredjo
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GydeHICk-YZMo1nc7nXMHfcAzgQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Fe4d22f89-7e5a-4ffe-8c0a-ea077772dcf0_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata (kanan) memberikan penjelasan terkait penahanan Komisaris Utama PT Ametis Indogeo Prakarsa (AIP) Lissa Rukmi Utari seusai menjalani pemeriksaan tim penyidik KPK di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (25/1/2021).

Jumat, 29 Januari 2021, sambil membaca berita Kompas, pesan masuk ke ponsel. Pesan itu datang dari seorang jenderal purnawirawan. Ia mengirim tangkapan layar judul Kompas, ”Skor Turun, Alarm untuk Pemberantasan Korupsi”. ”Memprihatinkan. Semoga ke depan negeri ini jauh lebih baik.”

Saya merespons singkat; ”Memang menyedihkan. Pengawasan oleh DPR tak berjalan. DPR mati suri.” Sang jenderal purnawirawan merespons, ”Mati suri karena saling mengunci, akhirnya semua suri….” Politik dan bisnis berkelindan.

Editor:
suhartono
Bagikan