logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บKerja Sama Investasi di...
Iklan

Kerja Sama Investasi di Indonesia

Indonesia menganut kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif. Kolaborasi akan dilakukan dengan seluruh negara, termasuk China, dengan mengedepankan kesetaraan dan kemaslahatan bersama.

Oleh
BAHLIL LAHADALIA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RTaOnyjcw4pIiYtxFbsEIfvVwf8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F81036414_1561739990.jpg
KOMPAS/LAKSANA AGUNG SAPUTRA

Presiden China Xi Jinping (kanan), selaku tuan rumah, menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019). Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas peningkatan hubungan kerja sama perdagangan dan investasi.

Konfigurasi ekonomi dan politik dunia terus mengalami perubahan. Sejak dekade 2000-an, konstelasi ekonomi juga berubah, yaitu beberapa negara Asia menjadi pemain penting dalam panggung internasional, salah satunya China. Relasi Indonesia dan China telah berusia 70 tahun dan terus membaik dari waktu ke waktu, khususnya dalam hubungan ekonomi.

Sejak periode pertama pemerintahan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengedepankan doktrin Poros Maritim Dunia (PMD) sebagai haluan politik luar negeri dan menggunakan diplomasi ekonomi untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan