Iklan
”Menteri” Jalannya Miring
Selain ”ngayomi” dan ”ngayemi”, sebagai pejabat negara yang menjalankan fungsi sosial sebagai pelayan masyarakat seyogianya menerapkan filosofi pemimpin.
Berjalan miring merupakan ciri karakter ”menteri”. Hal itu digariskan dalam tata laksana permainan catur. Ia harus taat berjalan miring mengikuti kotak lintasan papan catur sesuai dengan warna badannya. Posisi berjalan miring tetap dipertahankan ketika menyerang ataupun bertahan atas serbuan musuh.
Karakter ”benteng” berbeda dengan menteri. Ia rela berjalan lurus, baik saat maju menyerang maupun mundur untuk bertahan. Sementara ”ster” diberi kewenangan gabungan dari karakter benteng, menteri, dan pion. Sementara raja hanya berhak berjalan satu langkah ke kanan, kiri, maju, atau mundur.