logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMenuntut Ilmu hingga ke China
Iklan

Menuntut Ilmu hingga ke China

Kita berharap, ke depan, kerja sama yang terjalin selama ini dapat diperkuat. Tidak hanya budaya, tetapi juga kesempatan lain yang lebih besar untuk mempelajari keunggulan teknologi yang dimiliki China.

Oleh
SAID AQIL SIROJ
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QunHHnwnMdCSunmyL8jQjKWB7GQ=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_10960730_73_0.jpeg
Kompas

Pemandangan tembok besar di Simatai, Beijing, China, Sabtu (27/3/2010). Tembok besar di Simatai yang dibangun pada Dinasti Ming tersebut membelah bukit gurun. Tembok raksasa di timur ini memiliki panjang total sekitar 6.700 kilometer yang dibangun mengikuti kontur alam untuk membentengi China dari serangan musuh.

Tuntutlah ilmu walau sampai negeri China karena mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim. Menjadi menarik, mengapa yang disebut China? Mengapa bukan Yunani yang pada masa Nabi Muhammad SAW sedang berada pada puncak kejayaan atau Mesir yang kala itu termasuk peradaban maju.

Ini boleh jadi merupakan isyarat bahwa Islam akan mencapai China meskipun negerinya nun jauh dari jazirah Arab. Ternyata pula kemudian bahwa China kini termasuk salah satu negara terdepan dalam hal teknologi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan