logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDaging Buatan, Masa Depan...
Iklan

Daging Buatan, Masa Depan Protein Hewani

Kehadiran daging buatan sangat mungkin mengubah gaya hidup, bahkan peradaban manusia. Kita harus bersiap menyambut perubahan teknologi di sektor peternakan.

Oleh
FEBRONI PURBA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-gXTb8GbsjfTNdL8H4Wo__VwuhQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F76f1fa63-53ce-4dbe-86e7-0904b57ded1f_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Pedagang daging ayam di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (7/11/2019), melayani pembelian daging ayam.

Baru-baru ini Pemerintah Singapura telah menyetujui penjualan daging ayam buatan yang diproduksi oleh Perusahaan Eat Just asal Amerika Serikat. Daging buatan atau daging sintetis atau disebut juga daging in vitro ini diproduksi bukan dari proses sembelih, melainkan dari kultur jaringan sel ternak yang dibudidayakan di laboratorium.

Pertanyaannya kemudian adalah apakah daging buatan ini menjadi masa depan protein hewani masyarakat global, mengingat jumlah penduduk yang kian bertambah.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan