logo Kompas.id
OpiniMeme dan ”Fallacy”
Iklan

Meme dan ”Fallacy”

Di masa pandemi ini, saat rakyat tutup hidung, wakil rakyat jangan tutup telinga, pemerintah pun jangan tutup mata, media jangan tutup mulut. Agar rakyat tidak tutup usia. Cegah ”fallacy” dan selamatkan akal sehat.

Oleh
ALBERT BARITA SIHOMBING
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OsjdMAYo9dErdwA3ifjPORg-7q0=/1024x1584/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200803-Opini-7_web_90860690_1596467623.jpg

Miris! Saat membaca meme ”Vaksin Covid-19 harus pertama diuji ke anggota Dewan terhormat. Jika mereka selamat, vaksin dinyatakan baik. Namun, jika mereka mati, maka negara yang selamat!” dan meme ”Terima kasih untuk para wakil rakyat. Ketika rakyat ingin hidup mewah, Anda yang mewakili, ketika rakyat ingin tidur nyenyak, Anda yang mewakili (disertai gambar tidur saat sidang dan hedonisme gaya hidup mewah). Kalimatnya singkat, tetapi menyampaikan sebuah pesan ironi.

Meme menjadi tren zaman now, sebagai bentuk keluh kesah netizen menyikapi keadaan yang sedang terjadi dengan sindiran yang juga bagian pelipur lara terhadap fenomena yang menyesak dada karena adanya oknum yang seharusnya andal membawa kebenaran justru andil dalam kesesatan.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan