logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDemokrasi Inklusif
Iklan

Demokrasi Inklusif

Masyarakat yang amat heterogen seperti Indonesia membutuhkan lembaga-lembaga inklusif untuk mengatasi aneka kepentingan yang saling berkonflik.

Oleh
IDI SUBANDY IBRAHIM
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LzqqdWADidZYf88Lg5D65iWRQ3Q=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F67678665.jpg
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ

Idi Subandy Ibrahim

Ketika hasrat politik belum mendominasi kehidupan masyarakat di Nusantara, interaksi antarbudaya berlangsung secara lancar dan kreatif. Melalui jalur perdagangan, perjumpaan budaya terjadi secara damai. Konflik-konflik besar tidak terjadi sebelum ada usaha penaklukan dan kolonialisme. Sebelum ada perebutan dalam menguasai kekayaan sumber daya dan perluasan wilayah.

Barangkali dari sinilah kita harus melihat sisi lain, benih budaya dari apa yang kini kita sebut sebagai persatuan dalam keragaman Indonesia. Persatuan alami tumbuh dari bawah, buah partisipasi. Bukan dipaksakan dari atas, atau hasil rekayasa dan mobilisasi.

Editor:
sariefebriane
Bagikan