logo Kompas.id
OpiniIndonesia dalam Diskursus...
Iklan

Indonesia dalam Diskursus Indo-Pasifik

Tantangan besar yang menanti di depan mata adalah bagaimana Indonesia akan mampu ”merealisasikan atau mewujudkan” konsep Indo-Pasifik sebagai sebuah ”bingkai” kerja sama multilateral dan bersifat inklusif.

Oleh
ABRIHAM SINGH YADAV
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zdvVpbji29sPT3jSHBzrNPZNR5c=/1024x1180/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201129-Opini-7_1606661032.jpg

Istilah Indo-Pasifik akhir-akhir ini menjadi makin populer di berbagai media massa Indonesia. Publik pun mulai memahami jargon-jargon yang kerap dikaitkan, antara lain inklusivitas dan stabilitas regional, termasuk munculnya ide, wacana, atau pemikiran tentang sebuah konstruksi sosial, hingga diskursus terkait China.

Kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ke Indonesia pada 20 Oktober 2020 dan kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, 29 Oktober 2020, ke Jakarta menjadikan istilah Indo-Pasifik makin mengemuka. Kunjungan ini pun mendapat sorotan tajam dari China, di mana dirinya memiliki konsep Indo-Pasifik-nya sendiri yang cukup dikenal luas, yaitu Inisiatif Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI).

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan