logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊBerharap Bu Susi Lagi
Iklan

Berharap Bu Susi Lagi

Indonesia negara maritim. Kekayaan besar kita ada di laut. Selayaknya pengelola kelautan perlu sosok pilihan karena perannya strategis, sekaligus jadi tumpuan kantong negara.

Oleh
Handrawan Nadesul
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YKHAoyihJtvVKw2iueKDDhS_mxw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F1edf4018-f225-4427-957a-5473c6f301fc_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Hingga Minggu (1/22/2019), terhitung lima tahun, ratusan kapal ikan eks asing dikandangkan di Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku. Kapal-kapal itu pada masa Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (2014-2019) dilarang beroperasi lantaran menggunakan alat tangkap yang tidak ramah pada lingkungan.

Ibu Susi Pudjiastuti, mantan menteri, tentu tidak mengenal saya. Namun, kalau saya heran ihwal sebagai menteri ia diganti, itu karena saya kagum kepada orang yang bersih dan mau kerja keras. Terlebih jika ia seorang menteri.

Rakyat Indonesia tahu, sampai selesai menjadi menteri, Bu Susi menteri yang bersih, kerja keras, dan untuk negeri hasilnya luar biasa. Bahwa ia diganti, kita menerima itu sebagai hak Presiden Joko Widodo. Namun, teringat katanya heran pangkal bijak, saya pun bertanya, kenapa orang bersih, pekerja keras, dan berhasil, kok, diganti?

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan