logo Kompas.id
OpiniSadar Antimikroba
Iklan

Sadar Antimikroba

Infeksi akibat tindakan medis, apalagi akibat bakteri ”superbug” yang telah resisten terhadap antibiotika, merupakan salah satu penyebab utama kematian dan penderitaan pasien rawat inap RS di seluruh dunia.

Oleh
FX WIKAN INDRARTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/g6zAsdhTR3i_iTEC5O-HjjMF6nQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181115_140601_1542284575.jpg
KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN

Gambar beberapa bakteri yang telah kebal terhadap antibiotik jika dilihat di bawah mikroskop yang telah dimodifikasi, 15 November 2018.

Pekan Kesadaran Antimikroba Dunia (World Antimicrobial Awareness Week/WAAW) diperingati pada 18-24 November 2020. Tujuannya, mendorong praktik terbaik kepada masyarakat umum, petugas kesehatan, dan pembuat kebijakan, menghindari muncul dan menyebarnya infeksi yang resistan atau kebal terhadap obat.

Resistensi antimikroba terjadi saat bakteri, virus, jamur, dan parasit mampu melawan efek obat, membuat penyakit infeksi umum lebih sulit diobati dan meningkatkan risiko penyebaran kuman penyebab penyakit, penyakit menjadi parah, bahkan kematian. Antimikroba adalah obat yang merupakan alat penting untuk memerangi penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan, termasuk obat antibiotik, antivirus, antijamur, dan antiprotozoal.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan