logo Kompas.id
OpiniMak Erot dan Sindrom...
Iklan

Mak Erot dan Sindrom Maskulinitas

Inul Daratista dan Mak Erot menggunakan celah sempit kebudayaan untuk ”bersuara” dalam relasi kuasa yang selama ini dipegang lelaki. Menghakimi atas nama otoritas kesusilaan memperlihatkan adanya sindrom maskulinitas.

Oleh
Putu Fajar Arcana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R9tzMLC2mKEzHejy98_-mB3Riu0=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190806iam-CAN-drawing_1565107548.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan Kompas.

Sungguh sesuatu yang absurd, tiba-tiba aku berhadap-hadapan dengan orang tua itu. Tubuhnya yang kecil dan bongkok, nyaris ditelan oleh kursi kayu yang ia duduki. Di balik kerudung, wajahnya sudah terpiuh sehingga sulit menerka berapa usianya.

Samar-samar dalam bahasa Sunda yang amat cepat ia katakan, usianya sudah lebih dari 100 tahun! Aku mengerti karena seorang cucunya selalu mendampinginya dalam pertemuan itu.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan