logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บCegah Pneumonia pada Anak
Iklan

Cegah Pneumonia pada Anak

Pneumonia menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan di dunia. Pemerintah Indonesia berkomitmen mencegah dan mengendalikan pneumonia. Pelaksanaan di lapangan dan kepedulian masyarakat menjadi penting.

Oleh
REDAKSI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IO39DgDaglukK_zYMkDS3cjbXbg=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_13418715_137_0.jpeg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Betumpal (1,5 tahun), bayi dari kelompok Orang Rimba di wilayah Terab, Batanghari, diduga mengalami gizi buruk. Saat ditimbang oleh perawat Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher, Jambi, Jumat (10/4/2015), berat badan penderita pneumonia atau radang paru ini hanya 7,5 kilogram. Berat badan itu jauh di bawah ideal bagi anak-anak seusianya, yaitu 13-15 kg.

Indonesia telah โ€œnaik kelasโ€ menjadi negara dengan kategori pembangunan manusia yang tinggi dalam hal kesehatan, akses pendidikan, dan standar hidup layak. Dalam laporan Program Pembangunan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) tahun 2019 Indonesia berada di peringkat 111 dari 189 negara dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 0,707.

Namun, hingga kini masalah pneumonia pada anak belum juga selesai. Badan PBB untuk Anak-Anak (Unicef) memperkirakan, tahun 2018 ada 19.000 balita meninggal karena radang paru akut di Indonesia. Sementara di dunia, pneumonia merenggut nyawa lebih dari 800.000 anak balita setiap tahun.

Editor:
haryodamardono
Bagikan