logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKematian Dokter, Risiko Tugas ...
Iklan

Kematian Dokter, Risiko Tugas atau Korban Strategi?

Pembentukan program khusus sekaligus memperlihatkan keseriusan pemerintah memproteksi tenaga kesehatan. Ini perlu dilakukan agar jangan timbul anggapan pemerintah dan masyarakat gagal hargai pengorbanan tenaga kesehatan.

Oleh
IQBAL MOCHTAR
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/F2FXlufUdOyLJDA4eDM4PL5espE=/1024x1171/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201112-Opini-7-Kematian-Dokter-Risiko-Tugas-atau_1605193266.jpg

Dokter Indonesia berduka. Hingga akhir Agustus lalu, lebih dari 100 dokter meninggal di tengah pandemi Covid-19. Hampir semuanya terkonfirmasi Covid-19. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kasus Covid-19, yang hingga kini belum diketahui puncaknya. Pada semua wabah (outbreak), dokter dan tenaga kesehatan memang menjadi samsak empuk infeksi dan kematian.

Di Spanyol, lebih dari 12.000 tenaga kesehatan (14 persen dari total kasus) terinfeksi Covid-19. Di Indonesia, persentase kematian dokter sekitar 1,4 persen dari total kematian Covid-19. Angka ini lebih rendah dari kematian dokter di Rusia (6,5 persen), tetapi lebih tinggi dari figur di India (0,3 persen).

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan