Pemilu AS
Pilpres AS 2020 dan Tikungan Tajam Demokrasi
Agar Trump dan Trumpisme tak segera naik lagi, Biden harus bekerja ekstrakeras dan hati-hati. Demokrasi tengah melewati tikungan licin yang sangat tajam dan berbahaya.

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, saat berpidato dalam kampanye yang digelar di Detroit, Michigan, AS, Sabtu (31/10/2020).
Lewat persaingan sengit, Joseph Biden akhirnya unggul dalam Pemilu AS 2020. Dalam pidato kemenangannya, Sabtu (7/11/2020) malam, ia berjanji mempersatukan Amerika Serikat. Ia siap mengemban mandat rakyat untuk bertempur ”mengendalikan virus, membangun kemakmuran, menghapus rasialisme sistemik, mengembalikan kesantunan, dan mempertahankan demokrasi”.
Namun, lawannya, Donald Trump, rupanya tak bisa menerima kekalahan. Meninggalkan tradisi politik Amerika, sampai sekarang ia tak mau mengucapkan selamat dan menyampaikan pidato penerimaan kekalahan. Sebelumnya, ia bahkan telah mengklaim dirinya menang. Ia menuduh pemilu dipenuhi kecurangan masif. Selama menjabat, Trump memang terus menggempur demokrasi dari segala sisi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Pilpres AS 2020 dan Tikungan Tajam Demokrasi".
Baca Epaper Kompas