logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บKomunikasi Publik di Era...
Iklan

Komunikasi Publik di Era Digital

Komunikasi publik di sepanjang nusantara, khususnya dalam komunikasi krisis iklim membutuhkan upaya bersama.

Oleh
FADJROEL RACHMAN
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Fk0Jr4Bb5MAuwM-gRGtt64v0b0U=/1024x667/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fbb04c892-5219-48f1-aa2d-7c6e8d260a45_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Seorang anak serius mewarnai lemaran gambarnya dengan tema kebhinekaan dalam Festival Kebhinekaan 3 di RPTRA Amir Hamzah, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Kegiatan yang berlangsung selama empat hari hingga 23 Februari 2020 ini diisi dengan berbagai kegiatan untuk memahami kebhinekaan Indonesia seperti pemikiran Gus Dur.

Republik Indonesia adalah negara bangsa dengan lebih dari 17,000 kepulauan, lebih dari 1,300 etnis, lebih dari 2,500 bahasa lokal dan 6 agama resmi serta sekitar 180 kepercayaan kepada Tuhan. Keberagaman tersebut merupakan fakta dan sekaligus kekayaan negeri yang disempurnakan oleh keberagaman flora fauna dan lingkungan alam. Seluruh keberagaman tersebut menjadi kekuatan bangsa yang disimbolisasikan oleh semboyan nasional โ€œBhinneka Tunggal Ikaโ€ yaitu berbeda-beda namun tetap satu juga.

Sebagai bangsa besar dengan kekayaan dan kekuatan bangsa dalam bentuk keberagaman tersebut, visi seluruh rakyat dan para pemimpin bangsa adalah terciptanya negara Indonesia Maju. Satu fase penting dimana seluruh rakyat hidup makmur dan sejahtera, kemajuan teknologi sebagai kemandirian nasional, dan kehadiran Republik Indonesia sebagai negara terkuat dunia.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan