logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊEkonomi dan Stok Pengetahuan
Iklan

Ekonomi dan Stok Pengetahuan

Pasar domestik tak cukup sebagai pengungkit skema ekonomi berbasis pengetahuan. Harus menjangkau pasar yang lebih luas. Investasi teknologi informasi mesti merambah seluruh pelaku ekonomi.

Oleh
AHMAD ERANI YUSTIKA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Yw50DYGq4tzyAoX3YRNtb76pARg=/1024x665/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201105-Opini-6-Ekonomi-dan-Stok-Pengetahuan_1604583904.jpg

Pada 16 Oktober 2020 lalu, saya diundang hadir pada diskusi terkait isu vital: ekonomi berbasis pengetahuan atau EBP (knowledge-based economy). Diskusi diselenggarakan Aliansi Kebangsaan, Forum Rektor Indonesia, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.

Topik ini bukan perkara baru karena percakapan terkait EBP sudah muncul sejak tiga dekade lalu. Penerapan kegiatan ekonomi yang bersentuhan dengan pengetahuan kian kencang sejak masa teknologi dan informasi (internet) menjelajah ke seluruh lekuk kehidupan. Ketika ekonomi kreatif jadi kosakata baru dalam perbincangan ekonomi, saat itu pula relevansi pengetahuan tak bisa lagi ditampik.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan