logo Kompas.id
OpiniMerdeka Berpendapat dan...
Iklan

Merdeka Berpendapat dan Berburu Pendapatan

Ketika ekspresi kemerdekaan berpendapat di ruang publik menjadi sangat bebas. Bahkan, liar tanpa batas. Pada titik inilah ujaran peribahasa ”seperti kuda lepas dari pingitan” menemukan momentum perwujudannya di medsos.

Oleh
SUMBO TINARBUKO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/u9v2RjuXGLnFnSjJh3dr5iVpnck=/1024x666/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F7d3015af-e537-4167-ba8e-892613c1bff2_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Mural bertema ”No Hoax” menghiasi tembok di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Selasa (5/5/2020). Hoaks atau penyebaran informasi palsu di masyarakat melalui berbagai media, terutama media sosial dan grup percakapan, kian mengkhawatirkan.

Pada era budaya layar, konten medsos menjadi medium kemerdekaan berpendapat. Aktivitas komunikasi visual seperti itu dilindungi payung hak asasi manusia (HAM). Selebihnya, konten medsos secara merdeka diposisikan sebagai ajang mendulang sejumlah pendapatan.

Ketika ekspresi kemerdekaan berpendapat di ruang publik menjadi sangat bebas. Bahkan, liar tanpa batas. Pada titik inilah ujaran peribahasa ”seperti kuda lepas dari pingitan” menemukan momentum perwujudannya di medsos.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan