Pesantren sebagai Simpul Peradaban Nusantara
Hari Santri perlu dijadikan momen untuk jihad mengembangkan peradaban yang humanistik sekaligus transendental untuk martabat serta kebahagiaan hakiki bangsa dan sesama.
Hari Santri 22 Oktober 2020 diharapkan bermakna signifikan untuk umat, bangsa, dan NKRI. Saat Indonesia masuk ke era Revolusi Industri 4.0, dan akan memasuki usia 100 tahun, pesantren tentu perlu merumuskan kembali peran dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa dan mengawal NKRI.
Melalui reformulasi ini, pesantren diharapkan tetap jadi penyangga utama penyebaran Islam moderat, dan bersama unsur lain, bangsa dan negara mampu mengantarkan Indonesia sebagai negara yang benar-benar berdaulat dan bermartabat. Indonesia perlu diantar sebagai negara yang berperadaban unggul, setara dengan negara-negara maju, sekaligus menabur etik-moralitas luhur di jagat raya. Pesantren niscaya mengembangkan diri sebagai salah satu simpul peradaban Nusantara yang tidak hanya berkutat di bidang sosial-keagamaan, tetapi juga saintifik-teknologikal, bahkan industrial.