logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMuseum dalam Perspektif...
Iklan

Museum dalam Perspektif Sejarah Publik

Perlu diupayakan satu gerakan atau kampanye publik untuk kembali ke museum, melihat dan mempelajari peradaban bangsa yang juga merupakan upaya membangkitkan rasa nasionalisme dan kebanggaan atas budaya bangsa yang besar.

Oleh
KRESNO BRAHMANTYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LuGacfEa_wqfHRtaYiFH-CrWpyg=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FWhatsApp-Image-2020-10-02-at-15.59.49_1601641501.jpeg
DOKUMENTASI YAYASAN TJANTING BATIK NUSANTARA

Kain batik Garuda Nusantara sepanjang 74 meter dibentangkan di Museum Nasional, Jumat (2/10/2020), di Jakarta.

Tanggal 12 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Museum Indonesia. Berbagai instansi dan komunitas, khususnya Direktorat Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan berbagai kegiatan di tengah situasi pandemi Covid-19. Sejumlah agenda acara dilangsungkan secara virtual melalui media sosial.

Museum adalah jendela masa lampau. Sejarah dan identitas sebuah bangsa beserta perjalanannya dapat dilihat dari museumnya. Lalu, apakah museum sudah berperan sebagaimana mestinya sebagai salah satu bentuk presentasi dan representasi sejarah umat manusia? Dan, apakah museum bisa menjadi alat komunikasi publik mengenai masa lampau?

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan