logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊRUU Cipta Kerja...
Iklan

RUU Cipta Kerja Pasca-persetujuan

Pengalaman mengajarkan betapa susahnya mendapat kepercayaan, apalagi kalau yang butuh kepercayaan tak tahu kalau dia tak mau paham. Perlu langkah bijak mengambil langkah agar tak menggoyang stabilitas sosial dan hukum.

Oleh
BAMBANG KESOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rO-3vaA4EfMMgJzcenGJIEq0cm0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fd5721a6a-75b0-4c9e-a209-9738a635d446_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Anggota Fraksi Partai Demokrat keluar ruang sidang karena merasa tidak diakomodasi saat pembahasan omnibus law Rancangan Undang Undang (RUU) Cipta Kerja dalam rapat paripurna DPR RI masa persidangan I tahun sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020).

Publik menyaksikan riuhnya Rapat Paripurna DPR sewaktu memberikan persetujuan terhadap draf Undang-Undang Cipta Kerja, Senin (5/10/2020). Banyak yang senyum-senyum menyimak bersemangatnya pimpinan sidang, atau ketika sedang bersitegang, juga ketika ada yang walk out.

Di media, pemberitaan tentang reaksi yang menyusul juga beragam. Hari-hari berikutnya, entah apa motif dan tujuannya, ada yang demo. Itu yang terkait proses. Lantas, bagaimana pula tanggapan terhadap isi draf undang-undang itu sendiri?

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan