logo Kompas.id
OpiniBila Bangsa Melupakan Sejarah
Iklan

Refleksi Sejarah

Bila Bangsa Melupakan Sejarah

Untuk menuju Indonesia Emas di 2045, diperlukan tahapan dan kesinambungan. Agar tak ada keterputusan antargenerasi, membangun ”Indonesia Masa Depan” mau tak mau mesti bertumpu pada ”Indonesia Masa Lalu”.

Oleh
RAVIK KARSIDI
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/eXCDnfSbjsgC6m403H3Eh5MAQCE=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fproklamasi-03_1598257395.jpg
IPPHOS

Bung Karno membaca naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Rencana penghapusan atau pengalihan mata pelajaran sejarah dari wajib menjadi pilihan di SMA/SMK menuai reaksi berbagai pihak. Reaksi keras datang dari Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, Masyarakat Sejarawan Indonesia, dan Perkumpulan Prodi Sejarah Se-Indonesia.

Walaupun Mendikbud Nadiem Anwar Makarim telah meluruskan, masih tersisa pertanyaan. Tahukah, apa dampak bangsa yang melupakan sejarah?

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Bila Bangsa Melupakan Sejarah".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...