logo Kompas.id
OpiniMenyoal Kenetralan Pendidikan
Iklan

Menyoal Kenetralan Pendidikan

Riset pendidikan matematika telah mengungkapkan secara jelas bahwa mengajar matematika merupakan ”highly political act” atau tindakan berpolitik (Tian An, 2020).

Oleh
IWAN PRANOTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AMzxcjuHQLR_f7Fcwh6h-Vz6ync=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F8b8671cd-ed81-498c-8fb6-0356c0124ed9_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Mesin cetak tiga dimensi untuk mendukung pembuatan produk oleh siswa dipamerkan dalam kegiatan Ekspose STEM di Gedung Technopark SMK Negeri 2 Salatiga, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (13/11/2019). Berbagai produk penelitian siswa dan pengajar yang dihasilkan melalui metode pengajaran STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) atau penggabungan ilmu sains, teknologi, rekayasa teknik, dan matematika, dipamerkan dalam pameran tersebut.

Dalam sejarah amat panjangnya, yakni 175 tahun, baru kali ini di tahun 2020, majalah Scientific American menunjukkan ketidak-netralannya dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS). Secara terang-terangan majalah sains dan teknologi tertua yang masih aktif beroperasi ini mendukung calon presiden Joe Biden dan mengajak pembacanya memilih Biden.

Masih teringat bagaimana Pilkada DKI 2017 dan Pemilihan Presiden (Pilpres (2019) yang lalu juga telah mengimbaskan perseteruan politik ke dalam ruang pendidikan. Beberapa guru memamerkan pilihan politiknya dan, bahkan, ada yang sampai memengaruhi muridnya tanpa rasa segan.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan