logo Kompas.id
OpiniRupa dan Nilai Estetika
Iklan

Rupa dan Nilai Estetika

“Apakah seseorang harus menjadi filsuf dahulu sebelum berpuisi sebagai penyair?” Puisiku yang dijadikan sumber pertanyaan itu adalah “Bisik Malam”.

Oleh
Mudji Sutrisno SJ
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gVhAO0TYjwbJLitjL8y0dnnuLP4=/1024x1437/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_11045566_16_0.jpeg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Mudji Sutrisno, pengajar STF Driyarkara

Puisi adalah salah satu rupa estetika.

Ketika buku kumpulan puisi saya berjudul Sunya (Gramedia, 2004) terbit, di medsos saat itu ada yang membahasnya. Tentu saja internet medianya. Ada pertanyaan apresiasi yang mengusik saya begini bunyinya: ”Apakah seseorang harus menjadi filsuf dahulu sebelum berpuisi sebagai penyair?” Puisiku yang dijadikan sumber pertanyaan itu adalah ”Bisik Malam”.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan