logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDrama Tiktok Jelang Pilpres
Iklan

Drama Tiktok Jelang Pilpres

Bagi AS, masalah sesungguhnya adalah lonjakan popularitas Tiktok yang mengancam hegemoni AS di pasar global. Tiktok menjadi ancaman eksistensi korporasi AS, terutama dalam menggarap pasar yang berusia lebih muda.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3ymH8f6hQIt1tBSLnJO8w90r1sY=/1024x657/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FFILES-US-COMPUTERS-MERGER-ORACLE-TIKTOK_91843341_1600257826.jpg
AFP/OLIVIER DOULIERY

Dalam foto ilustrasi bertanggal 3 Agustus 2020 ini, logo aplikasi media sosial Tiktok ditampilkan di layar Iphone berlatar belakang bendera Amerika Serikat, di Arlington, Virginia, AS.

Drama menghebohkan dunia korporasi teknologi berlangsung selama sepekan lalu. Awal pekan, Oracle dikabarkan menjadi pemenang pembelian saham Tiktok.

Saham perusahaan aplikasi berbagi konten video pendek asal China itu dimiliki perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Setelah melalui jalan berliku dengan berbagai tekanan, akhir pekan lalu ada kabar lain. Oracle dan Walmart menjadi pembeli saham Tiktok, masing-masing 12,5 persen dan 7,5 persen.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan