logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMendeteksi Dini Hipoksia...
Iklan

Mendeteksi Dini Hipoksia Senyap

Covid-19 menjadi mesin pembunuh yang luar biasa, dengan menarget organ paru-paru. Karena begitu banyak pasien tak pergi ke RS sampai pneumonia mereka berkembang dengan sangat berat dan membutuhkan bantuan ventilator.

Oleh
Djoko Santoso
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K73ijCbybF7B9mzivTiSIPzUj3E=/1024x577/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fb5ce4997-17a2-48c3-9a74-9f15d23700fc_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Lukisan di atas ember plastik bekas kemasan cat untuk wadah air cuci tangan bertema bahaya Covid 19 yang dikerjakan Fakhrudin Ardiansyah (49) warga Kampung Padabeunghar RT 04 RW 09, Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (14/9/2020).

Perkembangan Covid-19 terus berbiak ke fenomena baru yang kian penuh tantangan. Diberitakan, ada tiga pasien tampak tanpa gejala di Banyumas yang tiba-tiba meninggal.

Menurut keterangan Bupati Banyumas Achmad Husein, sebelum meninggal ketiganya nampak gembira saja, tak mengalami gejala batuk, flu dan panas seperti pasien Covid-19 lazimnya. Tetapi saturasi oksigennya (persentase sel darah merah yang mengikat oksigen) terus menurun, hingga akhirnya gagal bernapas. Pemeriksaan kemudian mengonfirmasi ketiganya positif Covid-19. Inilah yang kemudian ramai disebut sindrom β€œhappy hipoxia”.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan