Menata Danau Toba dengan Hati
Kepintaran dan ketegasan tidak selalu berkorelasi positif dengan kesediaan melayani dan berbagi atau menerima. Perlu diantisipasi sikap-sikap semacam itu bisa menjadi sumber konflik dan kontraproduktif jika tanpa hati.
Di tengah pandemi Covid-19 Kaldera Toba ditetapkan menjadi UNESCO Global Geopark, Selasa (7/7/2020). Penetapan ini menjadi berkah istimewa untuk membangkitkan kembali iklim pariwisata Indonesia dan membantu pemberdayaan masyarakat lokal untuk semakin mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan, keanekaragaman hayati, dan konservasi budaya.
Penetapan ini merupakan awal kerja keras yang lebih besar. Sebab, minimal empat tahun ke depan akan dilakukan kembali penilaian oleh pihak UNESCO; apabila tidak sesuai dengan harapan, penetapan itu akan dapat dicabut kembali. Untuk itu, perlu kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat seputar Danau Toba untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan dan budaya yang ada, termasuk juga kebersihan lingkungan, salah satunya adalah menertibkan keramba jala apung yang masih menjamur di Danau Toba.