Komoditas Politik Itu Bernama Tiktok
Tiktok telah menjadi komoditas politik. Esensi masalah sebenarnya dari Tiktok menjadi kabur karena berbagai kepentingan tumpang tindih dari mulai kepentingan politik hingga kepentingan ekonomi pesaingnya.
Selama kemunculan industri digital, tidak pernah ada usaha rintisan yang berwujud aplikasi yang menjadi perdebatan sengit antarbangsa. Pekan ini, aplikasi bernama Tiktok menjadi perdebatan di sejumlah negara, secara khusus Amerika Serikat dan China, hingga hampir setiap hari ada kabar mengenai usaha rintisan yang satu ini. Tiktok berada di tengah-tengah gelombang berbagai kepentingan yang tengah bergulung-gulung.
Beberapa hari ini saja beredar berbagai kabar tentang Tiktok dari mulai akan mendapat pesaing baru, yaitu Instagram Reels, sahamnya akan dibeli Microsoft, media China membalas rencana pembelian itu sebagai pencurian, dan ancaman aplikasi itu akan dilarang di AS. Cerita tentang usaha rintisan ini belum bakal berakhir pada pekan-pekan ini. Tiktok sangat boleh jadi masih akan menjadi bulan-bulanan beberapa bulan ke depan.